Kamis, 23 Oktober 2014

DEAR FRIEND









Untuk mengikhlaskan suatu hal terkadang terasa sulit. Kata maaf pun tak lagi berarti ketika penghianatan yang kalian lakukan melebihi apapun. Penghianatan yang kalian tanam suatu saat akan kau tuai, ahh.... terdengarnya seperti pepatah usang, tapi aku bukanlah seorang pujangga cinta yang menjajakan kesedihannya disepanjang masa.Aku bahkan hanya seorang manusia yang pernah merasakan penghianatan dari seorang karib. Tapi mungkin itulah hidup yang kadang tidak terduga ending-nya.
Teman... aku terlanjur hancur bahkan lebih sakit dari apa yang kau bayangkan- Diam ku mungkin telah mewakili segalanya. Semua hal yang aku rasakan, taukah engkau bagaimana aku menjalani masa-masa itu? Masa dimana kalian berbahagia diatas penderitaanku, diatas tangisku, diatas sedihku... bahkan saat itu kalian tak menolehkan rasa sesal sedikitpun. Taukah kau saat itu aku merasa begitu sendiri,lusuh, hampa, bahkan ku rasa tidak ada satu katapun yang dapat mendeskripsikan keadaan ku kala itu.
Masa dimana kau memadu cinta dengan dia kekasihku, kau dan dia bercumbu,gelak-tawa dibelakangku sahabat mu. Tidakkah kau pikir itu teramat sulit dan begitu sakit untukku, untuk ku lihat, untuk ku dengar, bahkan intuk ku terima Bahkan jika kalian membayangkannya sekalipun itu tidaklah cukup,it’s very hurt”.

***

Sejauh mana kalian pikir? Hingga kalian begitu tega memperlakukan ku seperti itu, menyembunyikan hubungan tak pantas itu. Kau membuatku menjadi seorang yang bodoh yang bisa kalian bodoh-bodohi.
Teman... maaf mu kini tak lagi ada arti. Meskipun aku, kau dan dia telah beranjak senja,tapi bekas luka itu tidak akan pernah hilang, bahkan jika pun kau menghapusnya dengan seribu tangisan maaf, itu tidak akan pernah cukup untuk menghapus luka.

Taukah kau bagaimana jatuh-bangunnya aku untuk dapat lepas melalui mimpi buruk itu? Aku harus bersusah payah melupakan tingkah kebiadaban kalian. Taukah kau kawan bagaimana sulitnya aku untuk dapat terus berpura-pura melebarkan senyum dihadapan semua orang sedangkan sebenarnya hatiku sedang menangis.
Apa kau pikir itu mudah?, setiap malam tiba aku sampai tidak bisa menyingkirkan mimpi buruk itu. Ingin rasanya tangan ini membunuh kau & dia, bahkan jika aku mampu berbuat begitu, itu tidak akan cukup membayar segalanya. Aku tak habis pikir bagaimana kau bisa bercinta dengan dia pria yang sedari dulu ku sayangi, bahkan kaupun paham betul tentang hal itu. Iblis mana yang sedang merasuki nurani kalian? Hingga dia mampu menutup & menggelapkan nurani kau dan dia.



Senin, 30 Juni 2014

KETIKA CINTA BERBALAS LARA







Ketika cinta berbalas lara, saat rindu yang menggebu merontakan asa peluh jiwa, , , ,

Ada hati yang tulus berbalas layu.


……. Cinta pergi meninggalkan goresan luka, yang terdalam… teramat…dan perih….!!!


Dia Maria tersenyum dalam tangis, cintanya berbalas luka yang lara…


Sang kekasih memadu cinta dengan cinta yang lain…


Cintanya berbalas dusta, sang iblis telah mampu mengoyakan benteng cinta kekasihnya.


 

Selasa, 27 Mei 2014

PILIHAN MU



Bagaimana bisa cintaku tidak dianggap,
dilupakan dengan begitu mudah.
OH...... yang itu katanya bukan cinta, tapi semu yang sesaat.
HHmm.....TRAGIS!!!!
Kalau begitu bagaimana dengan nasib hatiku yang suci ?
Aku enggan untuk memberinya luka, kalau begitu siapa yang patut dipersalah?
kamu dengan dia bercinta dibalik cintaku.....
Dia lebih indah dariku?
dia lebih layak dariku?
dia lebih baik dariku?
atau........................
dia lebih...lebih..... dari segalanya??
Cintamu yang buta itu kitanya tidak mampu membaca nurani ku bahkan tidak mampu merasakan hangatnya ketulusanku.
Tapi, haruskah dia??
Haruskah dia yang menjadi pilihan mu?
Ahh.... cinta mengapa kau dijadikan hanya sebagai pilihan dan perbandingan semata.
Engkau dan dia apakah itu yang dinamakan cinta?

Kamis, 22 Mei 2014

12 Langkah Sederhana Menghemat Energi


12 Langkah Sederhana Menghemat Energi

Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan energi.
Diperkirahan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi yang berlebihan.
Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi.
  1. Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.
  2. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.
  3. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
  4. Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.
  5. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon ayng ramah lingkungan
  6. Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.
  7. Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
  8. Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.
  9. Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
  10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
  11. Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
  12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.
Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di manapun kita berada, dirumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar. Dengan demikian, bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman dan lestari untuk anak dan cucu kita kelak.

Sumber: Pendidikan Lingkungan Hidup SMP/MTS Kelas VII jilid 1

KELUARGA WARSITO




Namaku Rani, sulung dari dua bersaudara, ibuku seorang TKI di negeri sebrang, ayahku seorang buruh serabutan. Bisa ditebak darimana kasta kami berasal, Sakinah ibuku sedang mengadu nasib di negeri tetangga, lima tahun kami tidak berjumpa, berkumpul atau sekedar bercengkrama.
Warsito ayahku sudah usia senja, rambutnyapun kini mulai berubah warna. Terlihat keriput-keriputan di wajahnya, tapi ayahku tak kenal lelah membanting tulang untuk mencari nafkah, menghidupi aku, Siti dan Nur.

...................(diteras rumah senja hari dengan sepoi angin sore)
Dari bilik pagar rumahku yang reyot dan tua ini aku menyaksikan cinta yang tulus dari seorang ayah,
air mata hampir saja pecah ketika aku harus menyaksikan pemandangan seperti itu.
Ayahku orang yang telaten dan sabar, bagaimana tidak, dia tetap sabar untuk tetap memberikan kasih sayang kepada Siti adiku yang memiliki keterbelakangan mental. Aku bangga pada beliau, ayahku Warsito tidak merasa canggung dan malu terhadap kondisi kami yang serba memiliki kekurangan.

Andai saja kakiku mampu untuk berjalan, pastilah tidak akan kubiarkan pria paruh baya dengan tubuh setengan bungkuk itu memikul beban yang teramat. Kelumpuhan pada kakiku membuat aktifitasku terbatas. Adikku Nur pun tidak jauh beda dengan aku dan Siti, dia seorang bocah kecil yang tuna rungu. Kami bertiga sejak lahir memang telah seperti ini.

Selasa, 20 Mei 2014

PASHA DAN VITHA (CINTA PUTIH ABU-ABU)-2

PART 2.............................................



"Vit, lagi ngapain?". Spontan suara itu membuyarkan lamunanku. "pagi-pagi udah bengong, ngelamunin apa hayyoo"....., OMG,,, dia benar-benar tepat berada di depanku saat ini, rasanya seperti baru saja memenangkan sebuah kompetisi agung dan akulah yang menjadi winner-nya.
"Eehh.... kamu Sha", sahutku dengan tersipu. "Ciiee....Pasha....cciieee Vitha", serentak satu kelas heboh menggoda kami.

"Apaan sih kalian....", sahut kami berbarengan dengan mimik setengah gugup.
"Vit, temenin gue ke perpustakaan yuk, mumpung hari ini bebas ga ada guru masuk ngajar, daripada Lu bengong sendirian di pojok kelas". OMG.... senyum khasnya itu makin menambah daya tarik dia, Tuhan.... doorprise apalagi yang Engkau berikan hari ini? rasanya sudah lebih dari cukup Pasha sudah mau menghampiriku dan berbicara denganku hari ini, impian cewek-cewek sekolah yang selalu ingin berdekatan dengan dia. 
Spontan Pasha langsung saja menggandeng tanganku keluar kelas, sepanjang jalan menuju perpustakaan rasanya semua pasang mata tertuju hanya pada kami berdua, berbagai ekspresi mereka perlihatkan bagaikan melihat seleb famous yang sedang berjalan di red carpet untuk acara awards bergengsi. Tentu saja mereka memperlihatkan ekspresi semacam itu melihat seorang idola sekolah menggandeng tangan putri si buruk rupa ini. Meskipun tampan dan terkenal humble terhadap teman-teman, namun Pasha memang terkenal sebagain sosok cowok 'dingin' terhadap perempuan. Dia tidak mudah untuk jatuh hati terhadap perempuan. Ohh... God, i got big fortune for today!!!


..........................BERSAMBUNG

SELAMAT PAGI SEMESTA



Selamat pagi semesta.............................
Berkahmu dinanti seisi alam raya,
Tanah, air, kerikil, daun, kayu, aspal tempat kami bercermin diri darimana kami berasal dan untuk apa kami diciptakan........
Sombong langkah kaki kami yang sewaktu-waktu melupakanmu,
Namun cintamu begitu setia menemani kita.......kami...... MANUSIA
Darimu kami belajar bercermin diri, mawas diri, rendah hati, cinta........ kasih..........
Alamku yang liar tetap tegar untuk bumiku tersayang.
Kita sepasang kekasih sejati yang ditakdirkan Raja semesta untuk saling berbagi 
cinta dan kasih.................................................

BANDUNG, 21 MEI 2014

PRO-KONTRA PENGGUNAAN SISTEM KERJA OUTSOURCING



Outsourcing atau alih daya merupakan proses pemindahan tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar perusahaan induk. Perusahaan diluar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi ataupun instansi lain yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu. Outsourcing dalam regulasi ketenagakerjaan bisa hanya mencakup tenaga kerja pada proses atau secara praktek semua lini kerja bisa dialihkan sebagai unit outsourcing.

Salah satu tujuan outsourcing yaitu untuk efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Nilai surplus merupakan keuntungan yang telah dipersiapkan atau sudah direkayasa dalam sistem outsouricing melalui perjanjian kerja. Ada kepentingan pemilik modal yang mendominasi dalam mekanisme tersebut. Menarik lebih jauh bahwa dibalik semua proses ini adalah wujud dari ketergantungan negara berkembang terhadap negara maju. Pada era ini negara memberikan kelonggaran kepada pihak kapitalis untuk melanggengkan usahanya dengan sistem outsourcing yang dilindungi oleh undang-undang. Lalu dimanakah peran negara dalam melindungi hak-hak buruh.


Pro – Kontra Penggunaan Outsourcing
PRO OUTSOURCING
KONTRA OUTSOURCING
-       Business owner bisa fokus pada inti perusahaan.
-       Cost reduction (pengurangan biaya)
-       Biaya investasi berubah menjadi biaya belanja.

-       Bagian dari modernisasi dunia usaha.
-     Ketidak pastian status ketenagakerjaan dan ancaman PHK bagi tenaga kerja.
-     Perbedaan perlakuan pemberian upah
-     outsourcing seringkali kurang terencana dan terarah untuk pengembangan karir.)
-     Perusahaan pengguna jasa sangat mungkin memutuskan hubungan kerjasama dengan outsourcing.


Masalah Umum Yang Terjadi Dalam Penggunaan Outsourcing
1.Penentuan partner outsourcing.
Hal ini menjadi sangat sensitif karena partner outsourcing harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan perusahaan serta menjaga hubungan baik dengan partner outsourcing.
2. Perusahaan outsourcing harus berbadan hukum.
Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak tenaga outsource, sehingga mereka memiliki kepastian hukum.
3.  Pelanggaran ketentuan outsourcing.
Demi mengurangi biaya produksi, perusahaan terkadang melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku. Akibat yang terjadi adalah demonstrasi buruh yang menuntut hak-haknya. Hal ini menjadi salah satu perhatian bagi investor asing untuk mendirikan usaha di Indonesia.
4.Perusahan outsourcing  memotong gaji tenaga kerja tanpa ada batasan, sehingga yang mereka terima berkurang lebih banyak.


1.       Nilai keuntungan Dalam Sistem outsourcing
Buruh outsoursing sangat rentan dengan eksploitasi secara besar-besaran oleh pemilik modal. Sistem outsourcing mengakibatkan buruh bena-benar berada pada titik kulminasi, tidak mampu berbuat apapun demikian juga untuk membela hak-haknya. Penerapan outsourcing yang dilegalkan dengan adanya undang-udang memberikan landasan hukum dibolehkannya praktek pengingkaran terhadap hak-hak buruh oleh negara.
Kerja buruh seharusnya di nilai dengan harga dan bayaran yang seimbang. Idealnya begitu yang diharapkan oleh buruh baik secara personal maupun dalam gerakan kolektif serikat buruh. Tuntutan akan pemenuhan hak-hak dasar menjadi agenda utama dalam setiap aksi-aksi serikat buruh. Walaupun demikian tuntutan itu belum terwujud hingga saat ini.

Keberadaan buruh berstatus outsorcing pada gilirannya akan melemahkan perjuangan kolektif buruh melalui serikat buruh, sebagai elemen pemaksa bagi terpenuhinya hak-hak buruh. Sebab, buruh outsourcing bergerak sebagai individu yang mengadakan hubungan kerja dengan perusahaan secara langsung, atau buruh yang disalurkan oleh lembaga outsourcing (jasa penyalur tenaga kerja), kepada perusahaan, para pihak yang terlibat dalam perjanjian dalam hal ini adalah jasa penyalur tenaga kerja dan perusahaan, sementara buruh outsorcing sendiri berada di bawah kendali jasa penyalur.

Hubungan industrial dalam model kerja outsourcing, menjadikan buruh tidak mempunyai kejelasan dalam hubungan, berimbas pada tidak jelasnya posisi buruh bagaimana mereka menuntut hak-haknya. Buruh dituntut untuk memenuhi persyaratan dalam outsourcing, jam kerja yang padat, upah yang tidak seimbang, tidak adanya kesempatan untuk bergabung dalam organisasi buruh, karena waktu yang habis dalam kontrak kerja. Pelanggaran terhadap perjanjian akan langsung berakibat pada pemberhantian secara langsung oleh manajemen perusahaan outsourcing. Dan digantikan oleh tenaga-tenaga outsourcing lainnya.

Sejarah Perkembangan PR di Indonesia



CORPORATE PR


Sejarah Perkembangan PR di Indonesia
Secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an. Kala itu berdiri organisasi HUMAS pertama kali di perusahaan perminyakan negara ( Pertamina). Peranan divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan Masyarakat ) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.
Kemudian pada tahun 1954, secara resmi HUMAS diterapkan pada jajaran kepolisian. Dilanjutkan di berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta pada tahun 1970-an.

1.      Periode 1 ( Tahun 1962 )
secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi HUMAS. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya.

2.      2. Periode 2 ( Tahun 1967 – 1971 )
terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
Bakor (badan koordinasi) diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971. Yang menjelaskan sebagai institusi formal dalam lingkungan Departemen Penerangan RI. Bakohumas tersebut beranggotakan Humas departemen, Lembaga Negara serta unit usaha negara/BUMN. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.

3.      Periode 3 ( Tahun 1972 – 1993 )
a.       Lembaga swasta mulai mendirikan humas
b.      Dibuatnya Kode Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ). pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993.
c.       Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Public Relations Association ( IPRA).

4.      Periode 4 ( Tahun 1995 – sekarang )
n  Adanya agensi HUMAS
Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus ( spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut:
1. Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang ( H-3). Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI ( Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia).
2. Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan ( FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi para pejabat HUMAS ( Public Relations Officer ), baik bank pemerintah ( HIMBARA), swasta ( PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia.
3. Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta ( BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga Corporate Secretary.
4. Berdirinya PRSI ( Pulic Relations Society of Indonesia ) pada tanggal 11 november 2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional.
PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August Parengkuan seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun internasional

A. Humas Pemerintah
Humas pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di indtitusi pemerintahan dibentuk untukmempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka. Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai publik dengan kepentingan yang sangat komplek pula. Hal ini memang tidak lepas dari “karakteristik” yang meletak dalam setiap program/kegiatan pemerintah, antara lain sebagai berikut :
1.      Program pemerintah ditunjuk untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan (intelejensi) yang beragam.
2.      Sering kali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan dalam jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3.      Program pemerintah selalu mendapat controlling / pengawasan dari berbagai kalangan terutama pers, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya.

corporate public relations
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan teoritis dan ketrampilan praktis komunikasi karyawan dan manager perusahaan dalam rangka membantu upaya mempertahankan reputasi, kemampuan menghasilkan keuntungan, dan keberlangsungan hidup perusahaan.
Manfaat
Membantu karyawan dan manager dalam mengidentifikasi dan memperbaiki sikap dan perilaku komunikasi yang kurang sesuai dengan upaya mempertahankan reputasi, keuntungan, dan kehidupan perusahaan secara keseluruhan.