Untuk mengikhlaskan suatu hal terkadang
terasa sulit. Kata maaf pun tak lagi berarti ketika penghianatan yang kalian
lakukan melebihi apapun. Penghianatan yang kalian tanam suatu saat akan kau
tuai, ahh.... terdengarnya seperti pepatah usang, tapi aku bukanlah seorang
pujangga cinta yang menjajakan kesedihannya disepanjang masa.Aku bahkan hanya
seorang manusia yang pernah merasakan penghianatan dari seorang karib. Tapi
mungkin itulah hidup yang kadang tidak terduga ending-nya.
Teman... aku terlanjur hancur bahkan lebih
sakit dari apa yang kau bayangkan- Diam ku mungkin telah mewakili segalanya.
Semua hal yang aku rasakan, taukah engkau bagaimana aku menjalani masa-masa
itu? Masa dimana kalian berbahagia diatas penderitaanku, diatas tangisku,
diatas sedihku... bahkan saat itu kalian tak menolehkan rasa sesal sedikitpun.
Taukah kau saat itu aku merasa begitu sendiri,lusuh, hampa, bahkan ku rasa
tidak ada satu katapun yang dapat mendeskripsikan keadaan ku kala itu.
Masa dimana kau memadu cinta dengan dia
kekasihku, kau dan dia bercumbu,gelak-tawa dibelakangku sahabat mu. Tidakkah
kau pikir itu teramat sulit dan begitu sakit untukku, untuk ku lihat, untuk ku
dengar, bahkan intuk ku terima Bahkan jika kalian membayangkannya sekalipun
itu tidaklah cukup, “it’s very hurt”.
***
Sejauh mana kalian pikir? Hingga kalian
begitu tega memperlakukan ku seperti itu, menyembunyikan hubungan tak pantas
itu. Kau membuatku menjadi seorang yang bodoh
yang bisa kalian bodoh-bodohi.
Teman... maaf mu kini tak lagi ada arti. Meskipun
aku, kau dan dia telah beranjak senja,tapi bekas luka itu tidak akan pernah
hilang, bahkan jika pun kau menghapusnya dengan seribu tangisan maaf, itu tidak
akan pernah cukup untuk menghapus luka.
Taukah kau bagaimana jatuh-bangunnya aku
untuk dapat lepas melalui mimpi buruk itu? Aku harus bersusah payah melupakan tingkah
kebiadaban kalian. Taukah kau kawan bagaimana sulitnya aku untuk dapat terus
berpura-pura melebarkan senyum dihadapan semua orang sedangkan sebenarnya
hatiku sedang menangis.
Apa kau pikir itu mudah?, setiap malam tiba aku sampai
tidak bisa menyingkirkan mimpi buruk itu. Ingin rasanya tangan ini membunuh kau
& dia, bahkan jika aku mampu berbuat begitu, itu tidak akan cukup membayar
segalanya. Aku tak habis pikir bagaimana kau bisa bercinta dengan dia pria yang
sedari dulu ku sayangi, bahkan kaupun paham betul tentang hal itu. Iblis mana
yang sedang merasuki nurani kalian? Hingga dia mampu menutup & menggelapkan
nurani kau dan dia.